Kebijakan Pemerintah untuk Menghentikan Peredaran Rokok

Oleh Andi Gunawan

Kebijakan pemerintah yang berani dalam rangka meningkatkan kualitas hidup bangsa sangat diperlukan agar bangsa Indonesia memiliki ketahanan fisik dan psikis yang baik dan siap bersaing dalam tataran Internasional. Kebijakan itu salah satunya adalah membatasi seseorang untuk merokok, membatasi peredaran rokok, menaikan cukai hingga menutup pabrik rokok.

Kebijakan tersebut barangkali tidak populer dan akan mendapat pertentangan yang hebat dari siapapun yang terkena dampak akibat berbagai kebijakan di atas. Namun pemerintah harus berani sebab sangat berpengaruh akan kualitas hidup bangsa Indonesia pada masa yang akan datang.

Mengapa kebijakan di atas penting??? Karena kita tahu bahwa merokok dapat merusak kesehatan, selain merusak diri sendiri si perokok juga merugikan orang lain sebagai perokok pasif. Dari point ini tentu bisa dijadikan alasan oleh pemerintah karena dasarnya jelas yaitu suatu perbuatan yang merusak dan merugikan orang lain harus dihentikan.

Merokok juga merupakan jembatan emas menuju penyalah-gunaan narkoba, karena merokok dan penyalahgunaan narkoba mempunyai awal yang sama yaitu ingin mencoba seperti apa rasanya dan akhirnya kecanduan. Selain itu merokok dan penyalah-gunaan narkoba untuk kalangan tertentu menjadi lambang keberanian dan gaya hidup. Oleh karena itu untuk menghentikan penylah-gunaan narkoba harus dimulai dari menghentikan atau melarang bangsa Indonesia merokok.

Secara ekonomi, dengan adanya industri rokok pemerintah diuntungkan dengan adanya cukai yang besar, tentu saja ini dibebankan kepada perokok, selain itu banyak tenaga kerja yang terserap pada industri ini, namun keuntungan pemerintah itu dibarengi kerugian yang lebih besar lagi yaitu persoalan kesehatan dan menurunnya kualitas hidup yang nilainya tidak bisa dihitung dengan materi.

Kerugian lainnya adalah hangusnya ratusan milyar rupiah setiap hari dibakar oleh perokok di seluruh Indonesia, suatu pekerjaan mubazir yang terus berulang setiap hari. Tentu bisa Anda bayangkan jika dana tersebut digunakan untuk investasi, misalnya dibidang pertanian dan peternakan, maka diharapkan beberapa tahun ke depan Indonesia akan berswasembada pangan termasuk cukup dalam mengkonsumsi susu dan daging.

Oleh karena itu untuk menghentikan kemubaziran yang terus berlangsung maka peran pemerintah sangat diharapkan yaitu dengan mengeluarkan kebijakan tegas dalam hal membatasi atau melarang peredaran rokok dan memproduksi rokok.

Kebijakan untuk menghentikan peredaran rokok, pasti akan mendapat pertentangan yang sangat kuat baik dari perokok, buruh rokok maupun pembuat atau pabrik rokok.

Pertentangan dari perokok akan hebat bila si perokok berasal dari kalangan pejabat pemerintah atau anggota DPR yang merokok, barangkali mereka akan mengkaitkan bahwa merokok adalah urusan pribadi atau mereka akan merokok ditempat yang telah disediakan.

Pertentangan dari buruh adalah kekhawatiran mereka jika sudah tidak berkerja lagi atau menganggur, karena pabriknya ditutup, sedangkan kebutuhan hidup harus dipenuhi dan harganya pun semakin mahal.

Dan pertentangan yang berat tentu saja dari pabrik rokok, keuntungan yang bisa diperoleh langsung terhenti, alat-alat pembuat rokok pun menjadi tidak berguna. Oleh karena itu pemeritnah harus mempunyai solusi untuk mengatasinya.

Baca Juga :

Merokok Merusak Diri Sendiri

8 Responses to Kebijakan Pemerintah untuk Menghentikan Peredaran Rokok

  1. bsw berkata:

    Mungkin yg paling bisa dilakukan adalah:
    – Menaikkan cukai rokok sehingga harga rokok menjadi mahal
    – Membatasi tempat-tempat orang bisa merokok (denda yg besar buat yg melanggar)
    – Memperbanyak poster-poster anti rokok berikut bahayanya (disekolah, tempat umum dsb)
    – Keberanian MUI untuk menyatakan merokok itu haram.

  2. Ardiansyah berkata:

    selama ini pemerintah mencoba untuk menghentikan peredaran rokok, menurut saya selama tembakau tumbuh di Indonesia pemerintah tidak akan pernah bisa menghentikan rokok, begitu besar peranan tembakau bagi negara Indonesia. kalau perintah berani menghentikan peredaran rokok “BUNUH semua tanaman tembakau yang ada di negeri Indonesia!”

  3. Candra berkata:

    Sebenarnya, pekerja rokok itukan perempuan yg nota bene penghasilan keluarga dari suami atau laki-laki, memang akan menurunkan pemasukan keluarga tapi bukan berarti keluarga itu sulit nyari makan. yang ke dua coba bandingkan jumlah produksi SKT ( Nanual) jauh lebih kecil di bandingkan produksi Mesin, nah kita harus jeli bahwa sampai saat ini dalih pengangguran masal tidak akn terjadi kan? dan karyawan hanya dijadikan tameng utk para pengusaha saja. Pekerja terbanyak utk pabrik rokok kan di dominasi pabrik besar bukan pabrik kecil yg teriakannya paling besar. Gini aja deh, gmn kalo harga rokok tidak ada kelas? semua rata 1 kelas? kan harganya jadi semua rata. 1 kelas aja, Pabrik rokok! tidak ada rokok kecil, menengah atopun besar. Adilkan?

  4. Candra berkata:

    Pekerja rokok itukan perempuan yg nota bene penghasilan keluarga dari suami atau laki-laki, memang akan menurunkan pemasukan keluarga tapi bukan berarti keluarga itu sulit nyari makan. yang ke dua coba bandingkan jumlah produksi SKT ( Nanual) jauh lebih kecil di bandingkan produksi Mesin, nah kita harus jeli bahwa sampai saat ini dalih pengangguran masal tidak akn terjadi kan? dan karyawan hanya dijadikan tameng utk para pengusaha saja. Pekerja terbanyak utk pabrik rokok kan di dominasi pabrik besar bukan pabrik kecil yg teriakannya paling besar. Gini aja deh, gmn kalo harga rokok tidak ada kelas? semua rata 1 kelas? kan harganya jadi semua rata. 1 kelas aja, Pabrik rokok! tidak ada rokok kecil, menengah atopun besar. Adilkan??!

  5. isnan berkata:

    saya sudah lama nggak merokok, 16 tahun, lumayan saving @ Rp 5.000,- sehari……total 5.000X365X16 = 29.200.000 lumayan

  6. albet berkata:

    ada kha terdpat undang-undang dasar dlm kebijakan publik??

  7. Wesley Hutasoit berkata:

    sangat berat rasanya bila pemerintah melarang masyarakatnya utk merokok -karena sudah masuk pada ranah pribadi-, yang seharusnya di lakukan untuk menghentikan rokok agar tidak merokok adalah segala jenis rokok tidak di edarkan di dalam negeri dan menolak impor rokok, di sisi lain secara tegas pemerintah memberlakukan bahwa petani dapat menanam tembakau dan pabrik berhak untuk memproduksi rokok.

    pilihan pemerintah adalah menutup pabrik rokok dengan menerima resiko berkurangnya pendapatan nasional atau pilihan lainnya adalah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk merokok tapi tidak memperhatikan kesehatan masyarakatnya,, atau dengan kata lain menutup pabrik rokok atau menghukum masyarakat sebagau bagian dari efek jera..?
    pemerintah tentukan pilihanmu..!!!

  8. Agis berkata:

    Kita berdoa bersama2 agar orang indonesia berhenti merokok dan menjalanin hidup sehat

Tinggalkan komentar